Minim Sentimen, Saham Asia Variatif
Posted date:Saham Asia bergerak variatif hari ini dengan sebagian masih mengalami tekanan menyusul kejatuhan Wall Street dan di tengah minimnya sentimen baru.
Semalam,
Wall Street tak berdaya akibat kejatuhan harga minyak ke level terendah
dalam enam bulan, yang menghantam saham energi. Data ekonomi AS juga
tidak menggembirakan, di mana pembelanjaan konsumen mencatat kenaikan
terendah dalam empat bulan dan pertumbuhan sektor manufaktur melambat.
Selain itu, data manufaktur dari China menimbulkan kekhawatiran soal
prospek ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Diliputi serangkaian faktor negatif, investor di kawasan regional belum punya cukup alasan untuk kembali melakukan pembelian. Sepertinya, pelaku pasar menunggu even penting terjadwal minggu ini. Rapat beberapa bank sentral dan data ketenagakerjaan AS bakal menjadi perhatian penting pasar. Hari ini, Bank Sentral Australia (RBA) menggelar rapat, diikuti oleh BOE Kamis nanti. Data payroll AS diumumkan Jumat nanti, menjadi pengukur prospek kebijakan moneter the Fed.
Indeks Nikkei flat setelah sempat jatuh 0,3%. Laporan keuangan emiten belum mampu memberi dorongan berarti. Diantara yang jatuh, saham eksportir seperti Toyota Motor dan Panasonic. Indeks Kospi menguat 0,43% hari ini menyusul rebound-nya saham teknologi dan keuangan. Saham teknologi membaik, dengan Samsung Electronics menanjak 0,77%.
Indeks Hang Seng melemah 0,35% di tengah absennya berita positif. Kejatuhan Wall Street dan kekhawatiran soal ekonomi China, serta masih rapuhnya sentimen, indeks diperkirakan kesulitan menanjak signifikan. Tapi indeks Shanghai menguat 1%, bisa membantu saham Hopng Kong. Di Australia, indeks All Ordinaries menguat 0,7%. Indeks Singapura STI melemah 0,23%. Di Indonesia, IHSG merosot 0,23%.
Diliputi serangkaian faktor negatif, investor di kawasan regional belum punya cukup alasan untuk kembali melakukan pembelian. Sepertinya, pelaku pasar menunggu even penting terjadwal minggu ini. Rapat beberapa bank sentral dan data ketenagakerjaan AS bakal menjadi perhatian penting pasar. Hari ini, Bank Sentral Australia (RBA) menggelar rapat, diikuti oleh BOE Kamis nanti. Data payroll AS diumumkan Jumat nanti, menjadi pengukur prospek kebijakan moneter the Fed.
Indeks Nikkei flat setelah sempat jatuh 0,3%. Laporan keuangan emiten belum mampu memberi dorongan berarti. Diantara yang jatuh, saham eksportir seperti Toyota Motor dan Panasonic. Indeks Kospi menguat 0,43% hari ini menyusul rebound-nya saham teknologi dan keuangan. Saham teknologi membaik, dengan Samsung Electronics menanjak 0,77%.
Indeks Hang Seng melemah 0,35% di tengah absennya berita positif. Kejatuhan Wall Street dan kekhawatiran soal ekonomi China, serta masih rapuhnya sentimen, indeks diperkirakan kesulitan menanjak signifikan. Tapi indeks Shanghai menguat 1%, bisa membantu saham Hopng Kong. Di Australia, indeks All Ordinaries menguat 0,7%. Indeks Singapura STI melemah 0,23%. Di Indonesia, IHSG merosot 0,23%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar