2Q15 GDP comes in as expected
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2015 (2Q15) tercatat pada 4,67% YoY,
lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal II-2014 (2Q14) pada 5,03%, dan juga lebih
rendah dibandingkan dengan posisi kuartal I-2015 (1Q15) pada 4,72% (lihat tabel di
bawah). Berikut adalah komentar kami:
• Pertumbuhan konsumsi swasta melambat pada 2Q15 menjadi 4,97% YoY,
dibandingkan dengan posisi 1Q15 pada 5,01%. Pelambatan ini
mencerminkan dampak bersih dari baik pelemahan penjualan mobil dan
motor, maupun peningkatan konsumsi swasta menjelang Idul Fitri. Secara
kuartalan, konsumsi swasta bertumbuh sebesar 1,1% QoQ, meningkat
kembali setelah biasanya melambat pada kuartal I. Konsumsi swasta
mempertahankan dominasi pada ekonomi Indonesia, tidak hanya tumbuh
lebih tinggi YoY dibandingkan dengan pertumbuhan PDB (masing-masing,
4,97% YoY vs. 4,67% YoY), tetapi juga memberikan kontribusi tertinggi
pada tingkat pertumbuhan keseluruhan pada 2Q15, pada 2,66%.
• Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 2,28% YoY di 2Q15 vs. 2,71% di
1Q15. Pertumbuhan yang lebih rendah ini mencerminkan fakta bahwa
realisasi pengeluaran pemerintah mencapai 39.0% dari total target
IDR1.984tr pada paruh pertama 2015, lebih rendah dibandingakan
pencapaian realisasi pada paruh pertama 2014, sebesar 41.2%.
• Pembentukan modal tetap domestik bruto tumbuh sebesar 3,55% YoY di
2Q15, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 4,29%
YoY di 1Q15. Korporasi masih mencermati kelangsungan proses
pemulihan ekonomi global, sebelum kembali menggelontorkan investasi,
menurut pandangan kami.
• Pertumbuhan impor melemah sebesar 6,85% YoY di 2Q15, dibandingkan
dengan -2,27% YoY di 1Q15. Investasi yang melambat telah menurunkan
permintaan produk impor bahan baku dan penolong, dan barang modal,
yang merupakan 88% dari total impor Indonesia pada Juni lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar