BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

Jumat, 15 Agustus 2014

Daily News

IHSG Menanti RAPBN 2015


Pada pagi hari ini, Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono akan membacakan pidato RAPBN 2015 didepan DPR.  Pelaku pasar diperkirakan masih akan menunggu, berharap sesuatu ‘surprise’ dari pidato tersebut.  Jika angka asumsi dasarnya masih sama dengan apa yang disetujui antara Pemerintah dan DPR pada bulan Juli kemarin, seperti target pertumbuhan ekonomi pada angka 5,5 persen – 6 persen, angka inflasi 3 persen – 5 persen, dan nilai tukar di Rp 11.500 per US$, berarti sentimennya masih relatif netral.
Indek dari Bursa di kawasan Asia pagi ini cenderung bergerak naik tipis sebagai respon dari kenaikan 61,78 poin (+0,37 persen) yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam.  DJI bergerak naik setelah tekanan dari krisis Ukraina terlihat sedikit berkurang.
Sentimen negatif dari data-data ekonomi, telah membuat IHSG kemarin melakukan pengujian atas suport di kisaran 5135 – 5150.  Pada hari ini, pergerakan IHSG terlihat masih cenderung bervariasi pada kisaran sempit 5135 – 5175.  Penembusan atas suport atau resisten tersebut akan menentukan arah dari trend jangka pendek IHSG.
Global Outlook
Saham Asia bergerak variatif hari ini meski Wall Street berakhir positif menyusul pernyataan dari Rusia yang mengurangi kekhawatiran soal geopolitik.
Indeks Nikkei melemah 0,23%, meski yen melemah. Bursa Korsel ditutup hari ini karena libur nasional. Indeks Australia ASX 200 melanjutkan penguatan ke level tertinggi dalam seminggu. Indeks Singapura STI melemah 0,2%. Indeks Hang Seng dibuka menguat 0,6%. Wall Street berlabuh di zona hijau, dengan indeks Dow Jones menguat 0,37% dan indek S&P 500 naik 0,43%.
Kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada anggota parlemen di Crimea bahwa negaranya siap mempertahankan diri tapi tidak mau berkonfrontasi dengan dunia luar. Oleh karena itu, ia siap melakukan apa yang diperlukan agar konflik segera berakhir dan pertumpahan darah  bisa dihentikan.
Di Irak, mantan perdana menteri Nouri al-Maliki mengatakan siap lengser dan mendukung penggantinya Haider al-Abadi. Juga di Timur Tengah, gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih berlangsung.   Berkurangnya ketegangan geopolitik berhasil membawa saham kembali ke  zona hijau.
Faktor lain yang menjaga sentimen adalah ekspektasi stimulus tetap berjalan. Serangkaian data ekonomi dunia terlihat buruk seminggu ini, tapi justru menimbulkan pemikiran bank sentral tidak akan terburu-buru memperketat kebijakan.
Namun penguatan terlihat tipis karena pergerakan sudah mentok. Pada dasarnya saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, di mana indeks utama sudah mencetak rekor beberapa kali sepanjang tahun ini.  Alhasil, saham global masih dalam pola konsolidatif, tidak melemah tajam, tapi juga tidak menguat signifikan.
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi akibat aksi profit taking. Pada penutupan perdagangan, Kamis (14/12/2014), IHSG turun 12,72 poin (0,25%) 5.155,547.
Meski sempat menguat di awal perdagangan berkat kenaikan bursa saham Wall Street, IHSG akhirnya terkoreksi akibat profit taking. Aksi profit taking lebih dominan dilakukan investor lokal, sedangkan asing masih mencatatkan net buy senilai Rp144,04 miliar. Sementara itu, keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI Rate juga gagal menghantarkan IHSG ke Zona merah.
Mayoritas indeks sektoral melemah, dipimpin sektor infrastruktur yang anjlok 0,94%. Sedangkan sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat, dengan kenaikan sebesar 0.2%.
Saham-saham yang naik antara lain Siloam International Hospitals (SILO) naik Rp 1.100 menjadi Rp 15.100, Bank of India Indonesia (BSWD) naik Rp 1.035 menjadi Rp 5.375, dan Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik Rp 750 menjadi Rp 28.750.
Sementara saham-saham  yang turun adalah United Tractor (UNTR) turun Rp 300 menjadi Rp 24.100, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 275 menjadi Rp 16.450, dan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) turun Rp 225 menjadi Rp 8.200.
Ulasan Teknikal
IHSG
IHSG 15-08-2014
IHSG gagal bertahan di atas resistance 5.165 dan ditutup di bawah level tersebut. Belum terlihat sinyal negatif, namun candlestick yang membentuk pola hanging man bisa menjadi indikasi reversal. Indikator RSI pun mulai membentuk bearish divergence, sementara stochastic terlihat overbought. Trend bearish jangka bisa terbentuk apabila terjadi penebusan support 5.134. Sementara jika mampu bertahan di atas 5.165, IHSG masih mempunyai potensi untuk menguji resistance 5.250. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.134 – 5.180.
R3    5,222
R2    5,200
R1    5,178
Pivot    5,156
S1    5,133
S2    5,111
S3    5,089
Stock Pick
ASRI
ASRI 15-08--2014
Harga bergerak di atas MA 10 serta support trend line, indikasi trend jangka pendek bullish. Indikator stochastic juga terlihat golden cross, mendukung kenaikan lanjutan. Namun, saat ini harga masih tertahan di resistance 560. Penembusan resistance tersebut akan mengkonfirmasi bulish continuaion, dengan potensi kenaikan menuju kisaran 645 – 670.
Rekoendasi     : Buy, stop loss breakout 540, target 645
Support             : 540, 510
Resistance       : 590, 645
LPCK
LPCK 15-08--2014
Trend bullish, namun harga tertahan di resistance 8.700. Indikator RSI membentuk bearish divergence, sementara stochastic overbought dan berpeluang dead cross. Candlestick pun mulai menunjukkan sinyal reversal. Untuk itu, kami melihat potensi koreksi bagi LPCK untuk menguji kisaran support di 7.925 – 8.075.
Rekomendasi     : Trading Sell
Support                  : 8.075, 7.925
Resistance            : 8.700, 9.100

Daily News

Sentimen Tetap Terjaga, Asia Coba Bertahan Positif


Saham Asia bergerak variatif hari ini meski Wall Street berakhir positif menyusul pernyataan dari Rusia yang mengurangi kekhawatiran soal geopolitik. IHSG 5
Indeks Nikkei melemah 0,23%, meski yen melemah. Bursa Korsel ditutup hari ini karena libur nasional. Indeks Australia ASX 200 melanjutkan penguatan ke level tertinggi dalam seminggu. Indeks Singapura STI melemah 0,2%. Indeks Hang Seng dibuka menguat 0,6%. Wall Street berlabuh di zona hijau, dengan indeks Dow Jones menguat 0,37% dan indek S&P 500 naik 0,43%.
Kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada anggota parlemen di Crimea bahwa negaranya siap mempertahankan diri tapi tidak mau berkonfrontasi dengan dunia luar. Oleh karena itu, ia siap melakukan apa yang diperlukan agar konflik segera berakhir dan pertumpahan darah  bisa dihentikan.
Di Irak, mantan perdana menteri Nouri al-Maliki mengatakan siap lengser dan mendukung penggantinya Haider al-Abadi. Juga di Timur Tengah, gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih berlangsung.   Berkurangnya ketegangan geopolitik berhasil membawa saham kembali ke  zona hijau.
Faktor lain yang menjaga sentimen adalah ekspektasi stimulus tetap berjalan. Serangkaian data ekonomi dunia terlihat buruk seminggu ini, tapi justru menimbulkan pemikiran bank sentral tidak akan terburu-buru memperketat kebijakan.
Namun penguatan terlihat tipis karena pergerakan sudah mentok. Pada dasarnya saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, di mana indeks utama sudah mencetak rekor beberapa kali sepanjang tahun ini.  Alhasil, saham global masih dalam pola konsolidatif, tidak melemah tajam, tapi juga tidak menguat signifikan.

Kamis, 14 Agustus 2014

Daily news

US Stock: Wall Street Alami Kenaikan, Saham Biotek Pimpin Kenaikan, Retail Alami Pelemahan


Saham-saham di Amerika ditutup dengan alami kenaikan pada hari Rabu kemarin didukung oleh kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan bioteknologi sehingga mampu menutupi penurunan sektor retail yang terjadi akibat data retail sales yang kecewakan para investor.
Saham-saham perusahaan retail batasi kenaikan pasar setelah laporan data ekonomi yang disampaikan oleh kementerian perdagangan Amerika menunjukkan bahwa data retail sales gagal penuhi perkiraannya untuk periode Juli, dan juga menunjukkan hasil data terendah sejak Januari. Sentimen negatif pada sektor retail juga di perkuat oleh laporan keuangan macy’s kuartalan, dimana earning perusahaan ini gagal penuhi harapan pasar, selain itu perusahaan retail ini juga sampaikan outlook untuk keseluruhan tahun ini yang alami penurunan, sehingga membuat harga sahamnya alami penurunan hingga mencapai angka 5,5 persen menjadi $46,47. Pada hari Kamis ini perusahaan retail lainnya yang akan sampaikan laporan keuangannya adalah Wal-Mart Stores Inc. Wal-Mart alami penurunan harga saham pada hari Rabu sebesar 0,3 persen menjadi $74,03.
Walaupun data retail sales tunjukkan penurunan, tetapi para investor masih tetap optimis terhadap pasar karena mereka menilai bahwa pelemahan retail akan membuat Fed untuk pertahankan tingkat suku bunga rendahnya, sehingga menghapuskan kekhawatiran pasar akan pengetatan moneter.
Secara keseluruhan 10 sektor S&P 500 alami kenaikan, walaupun ada sejumlah saham yang alami penurunan cukup besar akibat hasil earning yang kurang baik dan perkiraan revenue yang diturunkan.
Saham-saham perusahaan bioteknologi alami kenaikan dan membuat Nasdaq Biotech indek alami kenaikan sebesar 2,1 persen, dimana kenaikan tersebut didukung oleh kenaikan InterMune Inc dan Jazz Pharmaceuticals Plc.
Dow Jones Transportations Average alami kenaikan sebesar 0,7 persen.
Dalam beberapa minggu terakhir para investor cenderung berprilaku sensitif terhadap sentimen internasional, tetapi pada hari Rabu kemarin terlihat hal tersebut tidak berlaku. Selain itu adanya pernyataan dari gedung putih yang mendeklarasikan bahwa Amerika kemungkinan besar tidak akan kirim pasukan militernya ke Irak juga ikut berikan pengaruh positip.
Dow Jones Industrial Average alami kenaikan sebesar 91,13 poin atau 0,55 persen menjadi ditutup pada 16.651,67. S&P 500 alami kenaikan sebesar 12,97 poin atau 0,67 persen menjadi 1,946,72. Nasdaq Composite naik 44,88 poin atau 1,02 persen menjadi 4.434,13.
Cisco Systems inc laporkan revenue kuartalan yang alami penurunan lebih kecil dari perkiraan setelah pasar tutup. Harga saham perusahaan tersebut turun sebesar 2,9 persen. Perusahaan tersebut sebelumnya sempat perkiraan revenue akan alami penurunan antara 1 persen hingga 3 persen, tetapi hasilnya perusahaan hanya laporkan penurunan sebesar 0,5 persen.
Pada sesi reguler, indek healthcare S&P 500 alami kenaikan sebesar 1,2 persen dan membuat S&P 500 terdongkrak naik. Vertex Pharmaceuticals harga sahamnya alami kenaikan dan merupakan kenaikan terbesar diantara saham-saham healtcare lainnya pada S&P 500, dengan kenaikan sebesar 3,9 persen menjadi $88,75. Sebelumnya hampir dalam dua minggu yang lalu, perusahaan menyatakan bahwa mereka telah peroleh izin dari regulasi di Eropa untuk menggunkana treatment Kayldeco pada pasen Cystic fibrosis.
Saham Amazon alami kenaikan sebesar 2,2 persen menjadi $326,28. pada awal-awal pembukaan pasar, setelah perusahaan perkenalkan produk baru yaitu $10 credit-card reader dan aplikasi mobile yang dapat mengambil pasar yang cukup besar dalam pembayaran mobile.
Saham King, perusahaan jaringan sosial dan game mobile “Candy Crush saga” alami penurunan harga saham sebesar 23,1 persen menjadi ditutup pada $13,99. Sea World harga sahamnya alami penurunan sebesar 32,9 persen menjadi $18,90 setelah perusahaan turunkan perkiraan revenue untuk keseluruhan tahun ini.
Secara keseluruhan pada hari Rabu kemarin ada sebanyak 4,7 milliar lembar saham yang diperdagangkan di Amerika dibawah rata-rata perdagangan dalam lima hari terakhir yaitu 5,7 milliar lembar saham.

Daily News

Asia Kembali Bergairah Berkat Harapan Stimulus Bank Sentral


Saham Asia kembali bergairah hari ini, menyusul penguatan Wall Street menyusul serangkaian data mengecewakan justru menimbulkan harapan stimulus bank sentral masih tersedia untuk waktu yang lama.TSE 23
Indeks Nikkei menguat 0,6%, meski data buruk. Indeks Kospi naik 0,23% dan sempat menyentuh level tertinggi dalam seminggu. Indeks Singapura STI naik 0,15%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng masih flat. Wall Street membaik, dengan indeks Dow Jones menguat 0,55%.
Kemarin, data dari Jepang, China dan AS mencatat angka yang di bawah prediksi. Tapi semua itu mendatangkan ekspektasi bahwa stimulus moneter masih diperlukan. Kontraksi ekonomi Jepang, melambatnya pertumbuhan industri dan investasi di China, serta rendahnya aktivitas ritel di AS, menjadi pertanda bahwa peran bank sentral dalam membantu ekonomi masih dibutuhkan. Selain itu, pernyataan dovish dari Bank of England menegaskan bahwa prospek pengetatan kebijakan moneter masih jauh.
Isu geopolitik juga sedang mereda, meski belum tuntas. Di Timur Tengah, Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata. Di Ukraina, Kiev masih melarang konvoi bantuan kemanusiaan dari Rusia untuk masuk, namun belum ada masalah serius.  Sejauh ini, situasi masih tenang, memberi kelegaan ke investor.
Untuk hari ini, ada data PDB zona euro dan Jerman, yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan. Selama tidak sampai terlalu rendah, data ini tidak akan menimbulkan gejolak pada saham. Fluktuasi kecil mungkin  terjadi, tapi selama harapan stimulus tetap hidup, saham tetap stabil.

Daily News

Menuju Rekor Baru IHSG


Penguatan US$ dan rencana dari pemerintah Amerika untuk mengirimkan tentara ke Iraq untuk mengurangi ketegangan di kawasan Timur Tengah, telah membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) terkerek 91,26 poin (+0,55 persen) pada pergerakan semalam.  Kenaikan tersebut, telah membuat indeks dari bursa utama di kawasan Asia, pagi ini bergerak flat-naik dibawah 0,5 persen.
Sentimen positif yang ada pada bursa regional ini, diperkirakan bakal terus mendorong kenaikan pada IHSG, setelah pada pergerakan kemarin ditutup dengan signal positif, diatas resisten 5165. Penembusan atas resisten 5165 ini, telah membuka potensi kenaikan hingga kisaran 5250 – 5300.  IHSG berpeluang untuk mencetak rekor baru dalam waktu dekat ini.
Mengalirnya terus dana asing untuk menyambut pemerintahan yang baru, sepertinya bakal membuat IHSG terus mengalami penguatan.  Investor sepertinya bakal mengesampingkan berita-berita negatif dari dalam negeri, yang belakangan terus mengalir.  IHSG sebenarnya tidak akan bisa naik banyak, kecuali jika saham-saham sektor perbankan mulai bergerak naik.  Hingga perdagangan kemarin, pergerakan sepertinya masih akan berpusat pada sektor infrastruktur dan pertambangan, yang diharapkan bisa menopang pergerakan IHSG kedepan.
Global Outlook
Saham Asia kembali bergairah hari ini, menyusul penguatan Wall Street menyusul serangkaian data mengecewakan justru menimbulkan harapan stimulus bank sentral masih tersedia untuk waktu yang lama.
Indeks Nikkei menguat 0,6%, meski data buruk. Indeks Kospi naik 0,23% dan sempat menyentuh level tertinggi dalam seminggu. Indeks Singapura STI naik 0,15%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng masih flat. Wall Street membaik, dengan indeks Dow Jones menguat 0,55%.
Kemarin, data dari Jepang, China dan AS mencatat angka yang di bawah prediksi. Tapi semua itu mendatangkan ekspektasi bahwa stimulus moneter masih diperlukan. Kontraksi ekonomi Jepang, melambatnya pertumbuhan industri dan investasi di China, serta rendahnya aktivitas ritel di AS, menjadi pertanda bahwa peran bank sentral dalam membantu ekonomi masih dibutuhkan. Selain itu, pernyataan dovish dari Bank of England menegaskan bahwa prospek pengetatan kebijakan moneter masih jauh.
Isu geopolitik juga sedang mereda, meski belum tuntas. Di Timur Tengah, Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata. Di Ukraina, Kiev masih melarang konvoi bantuan kemanusiaan dari Rusia untuk masuk, namun belum ada masalah serius.  Sejauh ini, situasi masih tenang, memberi kelegaan ke investor.
Untuk hari ini, ada data PDB zona euro dan Jerman, yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan. Selama tidak sampai terlalu rendah, data ini tidak akan menimbulkan gejolak pada saham. Fluktuasi kecil mungkin  terjadi, tapi selama harapan stimulus tetap hidup, saham tetap stabil.
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat berkat aksi beli jelang penutupan. Pada penutupan perdagangan, Rabu (13/08/2014). IHSG menguat 35,874 poin (0,70%) ke level 5.168,269.
Perdagangan cenderung sepi dimana investor masih bersikap wait-and-see di masa transisi pemerintahan. Meski ada harapan pemerintahan baru bisa membawa perubahan, para investor masih enggan melakukan pembelian agresif sampai ada kejelasan bagaimana bentuk kebijakan Joko Widodo, terutama terkait susunan kabinet.
Namun, aksi beli penutupan akhirnya mampu menghantarkan indeks naik signifikan, dengan investor asing mencatatkan net buy senilai senilai Rp 429 miliar di seluruh pasar.
Sebanyak delapan sektor menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor pertambangan yang naik 1,24%, sektor perdagangan naik 1,24%, dan sektor konsumer yang naik 0,98%.
Saham-saham yang naik di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.150 ke Rp 69.900, Matahari (LPPF) naik Rp 975 ke Rp 15.975, United Tractor (UNTR) naik Rp 725 ke Rp 24.400, dan Unilever (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 32.000.
Sementara saham-saham yang turun antara lain Taisho (SQBI) turun Rp 20.000 ke Rp 290.000, Siloam (SILO) turun Rp 1.000 ke Rp 14.000, Asahimas (AMFG) turun Rp 150 ke Rp 8.150, dan Electronic City (ECII) turun Rp 100 ke Rp 1.700.
Ulasan Teknikal
IHSG 
IHSG 14-08-2014
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat di atas resistance 5.165. Hal ini mengindikasikan bullish continuation. Indikator stochastic masih golden cross, membuka potensi kenaikan lanjutan. IHSG berpeluang naik menuju area 5.250, dengan resistance terdekat saat ini berada di kisaran 5.180 – 5.200. Sementara itu, sinyal negatif akan muncul jika IHSG ditutup di bawah support terdekatnya di 5.134. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.135 – 5.190.
R3    5,214
R2    5,191
R1    5,180
Pivot    5,157
S1    5,146
S2    5,123
S3    5,112
Stock Pick
MAPI
MAPI 14-08-2014
Harga sudah bergerak di atas MA 10 dan 55, indikasi trend mulai bergerak bullish. Indikator stochastic golden cross di area oversold, mendukung kenaikan lanjutan. Harga sepertinya akan kembali menguji resistance di 5.450 – 5.475.
Rekomendasi : Buy, stop loss breakout 5.125, taregt 5.450
Support              : 5.125, 4.970
Resistance        : 5.350, 5.475
MPPA
MPPA 14-08--2014
Harga naik disertai dengan peningaktan volume, indikasi bullish berlanjut. Indikator stocahstic serta RSI juga masih menunjukkan sinyal positif, mendukung kenaikan lanjutan. Potensi kenaikan masih terbuka untuk menguji resistance 3.030, yang juga merupakan area MA 55 serta Fibonacci retracement 50%.
Rekomendasi : Buy@2.900, stop loss 2.830, target 3.030
Support              : 2.830, 2.650
Resistance        : 3.030, 3.155
Rekomendasi
Stock Screener
SS 14-08-2014

Rabu, 13 Agustus 2014

Daily News

IHSG Flat Naik


IHSG kemungkinan bergerak flat dengan kecenderungan bearish hari ini di tengah minimnya sentimen baru, baik dari dalam maupun luar.
Saham regional tak banyak bergerak menyusul hasil Wall Street yang kurang meyakinkan dan di saat investor menunggu data ekonomi China, seperti penjualan ritel dan output industri, yang diumumkan siang nanti. Selama tidak ada kejutan buruk dari data itu, saham Asia kemungkinan stabil, tapi takkan ada kenaikan signifikan.
Dari dalam negeri, belum ada berita yang dapat dijadikan katalis. Akhir-akhir ini, data ekonomi RI buruk dan menegaskan kinerja pemerintahan SBY yang kurang mengesankan. Meski berharap banyak pada pemerintahan baru presiden terpilih Joko Widodo, di masa transisi ini banyak investor yang bersikap wait-and-see. Salah satu hal yang dinanti mereka adalah susunan kabinet Jokowi-JK, yang dapat memberi gambaran arah pemerintahan ke depan.
Aksi beli asing mampu mendorong IHSG kemarin ke 5.132 kemarin. Untuk hari ini, IHSG kemungkinan bergerak di kisaran 5.100-5.170
Global Outlook
Saham Asia bergerak variatif setelah koreksi Wall Street di tengah minimnya perkembangan ekonomi dan masih adanya isu geopolitik. Selain itu, pasar juga sedang menunggu data ekonomi China.
Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,1%, bergerak fluktuatif. Indeks Nikkei masih flat setelah melemah 0,3%. Indeks Kospi menguat 0,2%, didukung saham Samsung dan Kia Motors. Indeks Australia melemah 0,2%. Indeks Singapura STI melorot 0,15%. Indeks Hang Seng dibuka flat. Wall Street berakhir di zona merah, dengan indeks S&P 500 melemah 0,16%.
Pada dasarnya saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, di mana indeks utama sudah mencetak rekor beberapa kali sepanjang tahun ini.  Memang, seiring pemulihan ekonomi dunia, prospek saham tetap bullish. Namun kondisi harga yang tinggi membuat koreksi tak terelakkan suatu saat. Para investor sepertinya masih wait-and-see, terutama soal isu geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah.
Untuk saat ini, karena belum ada berita yang mengguncangkan, pergerakan saham lebih cenderung konsolidatif. Nanti malam ada data penjualan ritel AS dan pidato dari pejabat the Fed, yaitu William Dudley dan Eric Rosengren.
Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, dengan perkembangan ekonomi China sebagai isu utama. Pasar sedang menunggu beberapa data China hari ini, yaitu output industri, penjualan ritel dan investasi aset tetap.
Review IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan trend positif, didorong oleh trend penguatan saham global. Pada penutupan perdagangan, Selasa (12/8/2014), IHSG menguat 19,159 poin (0,37%) ke level 5.132,395.
Kenaikan IHSG masih didorong oleh sentimen dari bursa global menyusul meredanya kekhawatiran geopolitik di Ukraina serta Timur Tengah. Hal tersebut telah mendorong aksi risk appetite, dimana investor kembali melirik bursa saham sebagai investasi yang menjanjikan.
Penguatan indeks ditopang kenaikan sebanyak 181 saham. Sektor konstruksi menguat paling tinggi yakni sebesar 0,94%. Kemudian diikuti sektor infrastruktur dan industri dasar yang menguat masing-masing sebesar 0,92% dan 0,68%.
Saham-saham yang naik di antaranya adalah Goodyear (GDYR) naik Rp 1.050 ke Rp 14.500, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 850 ke Rp 68.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 425 ke Rp 54.400, dan Waran Sarana Tunas (SUPR-W) naik Rp 380 ke Rp 3.200.
Sementara saham-saham yang turun antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 500 ke Rp 23.675, Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 26.250, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 200 ke Rp 12.400, dan Blitz Megaplex (BLTZ) turun Rp 165 ke Rp 3.000.
Ulasan Teknikal
IHSG
IHSG
Trend bullish, indikator stochastic serta RSI juga masih menunjukkan sinyal negatif. Meski begitu, IHSG masih tertahan di kisaran resistance 5.135 – 5.165. Dengan begitu, trend keseluruhan masih bergerak flat – naik, dengan support berada di kisaran 5.085 – 5.113 dan resistance 5.135 – 5.165. Penembusan level support akan kembali membuat sinyal IHSG menjadi negatif. Sedangkan jika resistance yang ditembus, berpeluang melanjutkan kenaikannya menuju kisaran 5.250. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5.085 – 5.165.
R3    5,159
R2    5,151
R1    5,142
Pivot    5,134.54
S1    5,125
S2    5,118
S3    5,108
Stock Pick
ADHI
ADHI
Candlestick mulai menunjukkan sinyal reversal setelah harga bertahan di atas support 3.055, yang juga meruapakan area MA 55. Indikator stochastic berpeluang golden cross di area oversold. Harga sepertinya akan menguji resistance 3.165. Jika ditembus, kenaikan bisa berlanjut ke kisaran 3.210 – 3.280.
Rekomendasi     : Buy, stop loss breakout 3.055, target 3.210
Support                  : 3.055, 2.930
Resistance            : 3.165, 3.210
PTPP
PTPP
Harga bergerak di atas resistance 2.335 serta MA 10, indikasi trend jangka pendek bullish. Potensi kenaikan masih terbuka untuk memguji resistance 2.420. Namun, waspadai terjadi reversal di area tersebut mengingat indikator RSI dan stochastic mulai overbought.
Rekomendasi    : Take profit@ 2.420
Support                 : 2.315, 2.270
Resistance           : 2.420. 2.500
Rekomendasi
Stock Screener
SS

Daily News

Asia Bervariasi, Data China Kembali Jadi Fokus


Saham Asia bergerak variatif setelah koreksi Wall Street di tengah minimnya perkembangan ekonomi dan masih adanya isu geopolitik. Selain itu, pasar juga sedang menunggu data ekonomi China.  TSE 40
Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,1%, bergerak fluktuatif. Indeks Nikkei masih flat setelah melemah 0,3%. Indeks Kospi menguat 0,2%, didukung saham Samsung dan Kia Motors. Indeks Australia melemah 0,2%. Indeks Singapura STI melorot 0,15%. Indeks Hang Seng dibuka flat. Wall Street berakhir di zona merah, dengan indeks S&P 500 melemah 0,16%.
Pada dasarnya saham global sudah mencapai valuasi yang tinggi, terutama di AS, di mana indeks utama sudah mencetak rekor beberapa kali sepanjang tahun ini.  Memang, seiring pemulihan ekonomi dunia, prospek saham tetap bullish. Namun kondisi harga yang tinggi membuat koreksi tak terelakkan suatu saat. Para investor sepertinya masih wait-and-see, terutama soal isu geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah.
Untuk saat ini, karena belum ada berita yang mengguncangkan, pergerakan saham lebih cenderung konsolidatif. Nanti malam ada data penjualan ritel AS dan pidato dari pejabat the Fed, yaitu William Dudley dan Eric Rosengren.
Kondisi di regional juga tidak jauh berbeda, dengan perkembangan ekonomi China sebagai isu utama. Pasar sedang menunggu beberapa data China hari ini, yaitu output industri, penjualan ritel dan investasi aset tetap.