BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

Kamis, 27 Februari 2014

Daily News (Focus)

Market view 

Sentiment 
Penguatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar hingga 11,648 pada perdagangan kemarin 
memberikan sentiment positive untuk perdagangan hari ini. 

Technical View 

Daily Chart 
Pada Daily chart IHSG kita dapat melihat bahwa penurunan kemarin berada tepat di titik 
support PSAR (lingkaran biru) dan tepat berada dititik garis low to low (garis biru) yang 
merupakan support kuat. Hal ini dapat kita lihat pada figure 1, sehingga IHSG mempunyai 
peluang untuk rebound lebih besar untuk perdagangan hari ini. Indikator MACD (kotak hitam) 
masih memberikan sinyal bullish, sedangkan indicator stochastic masih memberikan sinyal 
pelemahan (lingkaran merah). Namun jikapun terjadi penurunan maka support level telihat 
pada gap (garis hitam) yang ditunjukkan oleh panah merah.  Strategy buy on weakness 
merupakan strategi yang terbaik dalam menghadapi situasi seperti ini karena panah hijau 
yang berindikasi kenaikan juga mempunyai peluang untuk terjadi. 


Intraday Chart 
Pada perdagangan intraday kemarin, tampak IHSG sempat mengalami kenaikan  hingga 
4,566 namun gagal bertahan dan turun terus hingga mencapai 4,520. Akhirnya IHSG mampu 
mengalami rebound pada saat penutupan pada level 4,532. Hal ini dapat kita analisa pada 
figure 2.  Tetapi ada yang cukup menarik pada saat penutupan perdagangan yaitu secara 
volume tampak adanya akumulasi yang cukup besar hingga mengangkat level IHSG. Ini 
memberikan sentiment positive pada IHSG. 
Dari kedua analisa kita diatas dapat kita simpulkan bahwa baik daily chart dan intraday chart 
menghasilkan sinyal  naik  namun masih mempunyai kecenderungan mixed dalam 
perdagangan intraday 



Stocks on our focus list 

PT London Sumatra Tbk 
(LSIP) 
Pergerakan saham LSIP dapat kita analisa pada figure 3, dimana pada perdagangan kemarin 
berhasil melakukan rebound setelah mencapai batas support indicator PSAR. Secara 
trendline terdapat garis hitam yang merupakan low to low sebagai  support terkuat saham 
LSIP. Indikator stochastic memberikan peluang akan adanya terjadi goldencross, indicator 
MACD masih berada di area bullish. Dalam menghadapi saham seperti ini sebaiknya 
melakukan strategi buy on weakness. 



PT Media Nusantara Citra Tbk 
(MNCN) 
Saham MNCN pada perdagangan kemarin berhasil melakukan breakout dari resistancenya. 
Hal ini dapat kita lihat pada figure 4 dengan garis hitam yang merupakan garis resistance. 
Secara indicator MACD memberikan sinyal bullish (kotak hitam), sedangkan stochastic telah 
berada di area overbought (lingkaran merah) namun pada perdagangan kemarin tampak 
adanya penambahan volume perdagangan sehingga bisa memperkuat breakout ini 
(lingkaran biru). Trading buy merupakan strategy yang dapat dilakukan dalam menghadapi 
saham yang mempunyai indicator seperti saham MNCN ini. 


PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 
(PTBA) 
Saham PTBA berhasil menguat pada perdagangan kemarin, hal ini dapat kita lihat pada figure 5. 
Secara indicator stochastic, saham PTBA telah 3 kali berusaha untuk keluar dari oversold, 2 
lingkaran merah merupakan usaha yang gagal namun tetap mengalami kenaikan. Sedangkan saat 
ini saham PTBA sedang berusaha untuk kembali keluar dari oversold, garis hitam merupakan 
triangle yang terbentuk yang akan menentukan arah saham PTBA untuk kedepannya. Namun 
sebagai catatan indicator MACD masih memberikan sinyal bullish (kotak hitam), sedangkan 
indictor PSAR telah dua titik memberikan indikasi downtrend. Sehingga dalam menghadapi saham 
yang mempunyai indicator seperti ini adalah menunggu digaris hitam bawah atau jika berhasil 
breakout. 


PT Alam Sutra Realty Tbk 
(ASRI) 
Pada perdagangan kemarin saham ASRI tampak mengalami pelemahan hingga 3,4% lebih, hal ini 
dapat kita lihat pada figure 6. Namun penurunan ini jika kita tarik garis low to low tepat berada di 
titik support level, sekaligus juga tepat berada di titik indicator PSAR (lingkaran biru). Secara 
indicator MACD  (kotak hitam) memberikan sinyal deadcross, indicator stochastic juga 
memberikan sinyal pelemahan lanjutan (lingkaran merah), namun volume penurunan inin sangat 
kecil (lingkaran hijau). Swing yang terjadi juga dimungkinkan telah berakhirnya masa konsolidasi 
( swing kuning). Dalam menghadapi saham dengan indicator seperti saham ASRI ini maka strategi 
buy on weakness dapat dilakukan. 


PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 
(BBRI) 
Saham BBRI pada perdagangan hari  kemarin sempat mengalami pelemahan hingga tepat 
berada dititik support ( figure 7). Namun berhasil rebound saat penutupan hingga mencapai 
harga hari sebelumnya. Secara indicator MACD saham BBRI masih berada di bullish area 
(kotak hitam), secara indicator  stochastic memang masih memberikan sinyal downtrend 
(lingkaran merah). Panah hijau dapat saja terjadi ketika terjadi kenaikan apalagi mengingat 
rebound yang terjadi pada hari kemarin. Dalam menghadapi saham yang mempunyai 
indicator seperti ini sebaiknya strategi buy on weakness yang dapat dilakukan. 


PT Bank mandiri Tbk 
(BMRI) 
Pergerakan saham BMRI pada perdagangan kemarin mengalami penurunan hingga 1 %, hal 
ini dapat kita lihat pada chart figure 8. Indikator MACD memberikan sinyal deadcross (kotak 
hitam),  indicator stochastic memberikan pelemahan lanjutan. Namun indicator PSAR masih 
memberikan sinyal bullish, namun jika menarik garis low to low (garis merah), maka kita 
mendapatkan bahwa area support level masih dapat terjadi namun sudah terbatas. Dalam 
menghadapi saham yang mempunyai indicator seperti ini maka strategi buy on weakness 
dapat dilakukan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar