Inflasi China Dinanti, Asia Berfluktuasi
Nikkei
Indeks Nikkei jatuh hampir 2,0% kemarin setelah menguat di tiga hari perdagangan. Kehati-hatian investor mengenai petunjuk baru ekonomi AS baik data klaim pengangguran dan penjualan ritel menjadi pemicu berkurangnya perburuan aset berisiko, termasuk saham. Ditambah lagi penguatan yen terhadap dollar membuat kinerja saham ekspor tertekan. Indeks Nikkei ditutup jatuh 265,32 poin, atau 1,79%, ke posisi 14.534,74, penurunan harian terbesar pekan ini.
Jatuh hampir 2% kemarin, memicu aksi bargain hunting terhadap saham-saham yang bervaluasi rendah, bersamaan dengan momentum kenaikan saham-saham AS semalam dengan mengabaikan data penjualan ritel dan klaim pengangguran. Volatilitas pergerakan mata uang yen terhadap dollar membuat laju indeks berfluktuasi.
Rekomendasi
Kospi
Indeks Kospi akhiri kenaikannya dalam enam sesi perdagangan beruntun kemarin, investor asing mereposisi mereka dengan melakukan aksi jual. Tekanan yang dialami indeks makin dipertambah dari berakhirnya kontrak option. Tahun ini untuk kali kedua berakhirnya option membuat indeks tertekan, dimana tercatat aksi jual mencapai 110 miliar won melalui transaksi arbitrasi dan non arbitrasi. Indeks Kospi ditutup turun 8,88 poin, atau 0,46%, ke posisi 1.926,96.
Sehari mengalami koreksi, indeks Kospi awali pembukan Jumat ini kembali rebound berkat kenaikan indeks utama Wall Street. Kenaikan Wall Street mengabaikan buruknya data klaim pengangguran dan penjualan ritel. Fluktuasi indeks tetap berlanjut, fokus inflasi China kini.
Indeks Kospi akhiri kenaikannya dalam enam sesi perdagangan beruntun kemarin, investor asing mereposisi mereka dengan melakukan aksi jual. Tekanan yang dialami indeks makin dipertambah dari berakhirnya kontrak option. Tahun ini untuk kali kedua berakhirnya option membuat indeks tertekan, dimana tercatat aksi jual mencapai 110 miliar won melalui transaksi arbitrasi dan non arbitrasi. Indeks Kospi ditutup turun 8,88 poin, atau 0,46%, ke posisi 1.926,96.
Sehari mengalami koreksi, indeks Kospi awali pembukan Jumat ini kembali rebound berkat kenaikan indeks utama Wall Street. Kenaikan Wall Street mengabaikan buruknya data klaim pengangguran dan penjualan ritel. Fluktuasi indeks tetap berlanjut, fokus inflasi China kini.
Rekomendasi
Hang Seng
Sempat reli tajam dua hari sebelumnya dengan sempat berada di level tertingginya dalam tiga pekan, indeks Hang Seng kembali terkulai kemarin menyusul aksi profit taking terhadap saham-saham bervaluasi besar. Indeks Hang Seng ditutup turun 120,26 poin, atau 0,54%, ke posisi 22.165,53. China Coal Energy jatuh 3,9%, setelah dikeluarkan dari indeks Hang Seng. Zoomlion Heavy Industry merosot 4,6% setelah dikeluarkan dari indeks H-shares.
Sempat terkoreksi kemarin, tapi indeks masih bertahan di atas 22.000, sinyal ini memberi dampak positif bahwa tren kenaikan jangka pendek tetap terjaga, bila berada di bawah 22.000 akan merubah tren menjadi bearish. Investor pagi ini tertuju pada inflasi China di Januari yang diperkirakan turun 2,4% dari 2,5% untuk tahun ke tahunnya.
Sempat reli tajam dua hari sebelumnya dengan sempat berada di level tertingginya dalam tiga pekan, indeks Hang Seng kembali terkulai kemarin menyusul aksi profit taking terhadap saham-saham bervaluasi besar. Indeks Hang Seng ditutup turun 120,26 poin, atau 0,54%, ke posisi 22.165,53. China Coal Energy jatuh 3,9%, setelah dikeluarkan dari indeks Hang Seng. Zoomlion Heavy Industry merosot 4,6% setelah dikeluarkan dari indeks H-shares.
Sempat terkoreksi kemarin, tapi indeks masih bertahan di atas 22.000, sinyal ini memberi dampak positif bahwa tren kenaikan jangka pendek tetap terjaga, bila berada di bawah 22.000 akan merubah tren menjadi bearish. Investor pagi ini tertuju pada inflasi China di Januari yang diperkirakan turun 2,4% dari 2,5% untuk tahun ke tahunnya.
Rekomendasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar