BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

Senin, 17 Februari 2014

Daily News

Outlook Wall Street Minggu ini: Penilaian Fed Terhadap Ekonomi Dan Teknikal Saham Teknologi


Dengan kondisi cuca yang tidak bersahabat, dengan ketebalan salju yang cukup tinggi sehingga menggangu sejumlah kegiatan bisnis di Amerika, maka data-data ekonomi akan tunjukkan hasil yang tidak menggambarkan kondisi sebenarnya. Minggu ini, penilaian Fed terhadap kondisi ekonomi akan menjadi penting untuk diperhatikan. Selain itu jika dilihat dari sisi teknikal analisis, dimana S&P 500 saat ini sudah mendekati level rekor harga tertingginya, maka secara keseluruhan kemungkinan untuk terjadinya koreksi cukup besar.
WS 7Minutes of Federal Reserve yang merupakan detail kesimpulan hasil pertemuan terakir Fed dalam menetapkan kebijakan moneternya akan dirilis pada hari Rabu minggu ini, yang merupakan hari kedua dibukanya pasar modal di Amerika yang akan libur pada hari Senin memperingati Presidents Day.
Detail hasil pertemuan terakhir Fed yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 Januari silam akan penting untuk diperhatikan oleh para investor karena pertemuan tersebut merupakan kunci kebijakan moneter yang akan diambil Fed, dimana akhir-akhir ini kebijakan yang diambil oleh Fed kembali terlihat “mengambang”. Pernyataan terakhir Fed adalah mereka akan mulai naikkan tingkat suku bunga acuan jika tingkat pengangguran tunjukkan angka 6,5 persen.
Saat ini tingkat pengangguran di Amerika tunjukkan angka 6,6 persen.
Diperkirakan Fed belum akan mulai naikkan tingkat suku bunga paling tidak hingga tahun depan. Dengan demikian maka para pelaku pasar di Wall Street akan berfokus pada bagaimana manuver yang akan dilakukan oleh Fed untuk menjaga kondisi ekonomi dapat tercapai seperti yang mereka inginkan, dimana jika diperhatikan mereka cenderung untuk membuat agar saham memiliki harga yang tinggi.
Fed Chaimrna Janet Yellen pada testimoni perdananya di depan kongres menyatakan bahwa kondisi cuaca yang buruk  akan membuat aktivitas ekonomi terganggu dan tidak terkecuali juga penyerapan tenaga kerja. Dengan pernyataan tersebut para investor menjadi lebih dapat berikan toleransi terhadap data ekonomi yang cenderung alami pelemahan.
Sebelumnya pada bulan Desember tahun lalu, Fed menyatakan bahwa mereka akan mulai lakukan pengurangan terhadap alokasi dana stimulus pembelian surat hutang yang digunakan untuk dukung pertumbuhan ekonomi. Dengan dimulainya langkah-langkah untuk mengakhiri stimulus maka para pelaku pasar kedepannya akan lebih peka terhadap kondisi fundamental dan data ekonomi.
Data ekonomi penting yang akan dirilis pada minggu ini, termasuk diantaranya adalah data perumahan, yaitu housing starts yang dirilis pada hari Rabu dan data existing home sales yang dirilis pada hari Jum’at. Data ekonomi lainnya yang tidak kalah pentingnya yang akan dirilis pada minggu ini adalah data inflasi dari sisi konsumen rilis Rabu dan data inflasi dari sisi produsen rilis Kamis.
Pada minggu lalu, Dow Jones Industrial average (.DJI) dan S&P 500 (.SPX) masing-masing alami kenaikan sebesar 2,3 persen dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 2,9 persen. Sampai dengan hari Jum’at, ketiga indek acuan saham Amerika tersebut telah bukukan kenaikan mingguan terbaiknya untuk tahun 2014 dan merupakan rebound mingguan pertamanya untuk tahun ini.
Selain data-data ekonomi, sentimen lainnya pada minggu ini akan datang dari dua perusahaan raksasa Amerika, yaitu Coca-Cola Co (KO) dan Wal-Mart Stores, Inc (WMT).
Coca-cola perusahaan produsen minuman ringan terbesar dunia, akan sampaikan laporan earningnya untuk kuartal keempat pada hari Selasa sebelum pasar buka.
Wal-Mart pada minggu ini akan sampaikan laporan keuangannya untuk kuartal keempat, yang rislis hari Kamis. Dan laporan earning kali ini sangat penting, dimana biasanya perusahaan akan sampaikan outlooknya untuk keseluruhan tahun 2014.
Sejauh ini sudah ada sebanyak 398 komponen S&P 500 yang sampaikan laporan kinerja keuangannya, dimana sebanyak 66,3 persennya berhasil lampaui perkiraan, diatas rata-rata historis 63 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar