BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

Senin, 10 Februari 2014

Daily News

Emas Masih Menanjak, Uji $1.300?


Jakarta, Emas menyentuh level tertinggi dalam hampir 3 bulan terakhir menyusul pelemahan dollar yang dipicu oleh data ketenagakerjaan AS yang buruk. Selain itu, berita mengenai tingginya permintaan fisik di China turut mendorong harga.
Emas menguat untuk tiga sesi berturut-turut setelah dollar jatuh ke level terendah dalam dua minggu terakhir karena data payroll yang tidak memberi semangat ke pasar. Non-farm payroll hanya tumbuh 113.000 selama Januari, di bawah prediksi 185.000, setelah tumbuh 75.000 di Desember. Rendahnya pertumbuhan lapangan kerja di dua bulan ini menimbulkan keraguan atas konsistensi taper the Fed.
Konsumsi dan produksi emas di China mencapai rekor selama tahun lalu karena harga yang mendorong mendorong permintaan. Konsumsi naik 41% menjadi 1.176 metrik ton di 2013 dan produksi naik 6,2% menjadi 428,16 ton, menurut data Asosiasi Emas China. Meski sempat merosot pasca Imlek, permintaan emas di China diperkirakan tetap cerah karena investor mencari investasi alternatif di saat saham sedang kurang menarik dan sektor properti ketat.
Fokus pasar kini tertuju ke pidato pertama ketua the Fed yang baru Janet Yellen, yang akan menyampaikan laporan kebijakan moneter ke Kongres.  Isu taper menjadi salah satu perhatian. Sebagian pemain emas berharap Yellen akan menyampaikan pernyataan yang dovish, terkait data payroll.
Pada jam 11:30 WIB, emas diperdagangkan di $1.283,85 per ons, atau naik $9,04. Harga sempat menyentuh $1.287,44 atau tertinggi sejak 18 Nopember.  Emas semakin mendekati level psikologis $1.300, namun harga sudah naik selama Januari, dengan total kenaikan hampir $85.  Pelemahan dollar yang dipicu oleh Yellen dovish, mungkin bisa mendorong harga ke $1.300.  Tanpa itu, waspadai koreksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar