Asia Mencemaskan Referendum Di Crimea
Saham Asia bertumbangan hari ini di tengah kekhawatiran mengenai krisis politik di Ukraina menyusul referendum di Crimea.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,2%, setelah turnu 2,9% minggu lalu. Indeks Nikkei melemah 0,3%, turut ditekan oleh penguatan yen. Indeks Kospi turun 0,2% dan indek Australia ASX 200 tergelincir 0,4%. Di Singapura, indeks STI melorot 0,25%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,2%.
Isu geopolitik masih mewarnai pergerakan saham regional hari ini, terkait perkembangan di Ukraina. Hasil referendum di Crimea diperkirakan akan menunjukkan mayoritas penduduk semenanjung Laut Hitam itu ingin memisahkan diri dengan Ukraina dan bergabung dengan Rusia. Pihak Barat menyatakan tidak akan mengakui hasil referendum itu. Washington menyebut referendum itu ilegal dan memperingatkan akan memberlakukan sanksi ke Moskow.
Ketegangan antara Rusia dan Barat sudah mempengaruhi pergerakan saham regional sejak dua minggu lalu. Fokus lainnya di Asia adalah masalah yuan setelah Beijing Sabtu lalu mengumumkan akan menaikkan dua kali lipat kisaran pergerakan yuan. Langkah ini membuktikanm janjinya untuk memberikan mekanisme pasar peran lebih besar dalam pergerakan nilai tukar dan ekonomi.
Pada dasarnya saham global, terutama di AS, sudah mencapai valuasi yang tinggi. Hal itu tercermin dari indeks utamanya yang masih dekat rekor. Kondisi saham di regional juga tidak jauh berbeda, sebagian indeks sudah dekat level tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar