BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

Selasa, 25 Maret 2014

Daily News

Asia Posisi Defensif Di Tengah Jatuhnya Wall Street

 Saham Asia dalam posisi defensif hari ini setelah Wall Street tumbang semalam dan data manufaktur global yang mengecewakan. Namun harapan pemerintah China bakal meluncurkan stimulus menjadi faktor yang menjaga sentimen investor.kospi 33
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1%. Indeks Nikkei turun 0,5%, di saat yen stabil di 102 per dollar. Indeks Kospi dan indeks Australia ASX 200 koreksi masing-masing 0,5%. Di Singapura, indeks STI melorot 0,1%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 0,3%. Wall Street melanjutkan koreksinya, dengan indeks S&P 500 turun 0,5% dan indeks Nasdaq anjlok 1,5%, akibat data manufaktur AS yang tidak sesuai harapan.
Indeks PMI manufaktur AS turun ke 55,5 di Maret dari 57,1 di Februari. Aktivitas manufaktur Eropa dan China juga mengecewakan. Terutama di China, di mana indeks  PMI-nya turun ke 48,1 dari 48,7. Data AS dan China menambah ekspektasi bahwa pertumbuhan di kuartal pertama bakal melambat.Namun muncul harapan kondisi ini dapat mendorong China untuk mengeluarkan stimulus.
Para pengamat sendiri masih ragu Beijing mau meluncurkan stimulus baru, paling tidak sampai ada data PDB kuartal pertama. Pasar sedang mengevaluasi kondisi ekonomi global terkini, terutama AS dan China, sebagai acuan pergerakan.
Isu Ukraina juga kembali mempengaruhi sentimen. Pasar tetap mewaspadai perkembangan di Crimea setelah pemimpin G-7 mengatakan siap menambah sanksi ke Rusia bila diperlukan.  Untuk malam nanti, ada data perumahan dan sentimen konsumen AS. Dua pejabat the Fed, Dennis Lockhart dan Charles Plosser, akan berbicara mengenai ekonomi dan kebijakan moneter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar