Asia Bangkit, Sentimen Crimea Berkurang
Saham Asia rebound hari ini, sedang stabilisasi setelah berfluktuasi selama dua minggu terakhir, menyusul pemberlakukan sanksi atas Rusia, yang mendorong minat beli. Data manufaktur AS juga membantu sentimen.
Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,4% ke 134,65 di Tokyo pagi ini. Indeks itu anjlok 3,5% minggu lalu karena isu Ukraina dan data China. Indeks Nikkei reli 1,3%, didorong juga oleh pelemahan yen. Indeks Kospi naik 0,6% dan indeks Australia ASX 200 menanjak 0,7%. Di Singapura, indeks STI naik 0,3%. Di Wall Street, indeks Dow Jones rebound, mengakhiri kejatuhan yang sudah berlangsung lima sesi. Penguatan juga didukung oleh data output industri yang menunjukkan pertumbuhan 0,6% selama Februari, di atas prediksi 0,2%.
AS dan Uni Eropa memberlakukan 11 sanksi atas beberapa pejabat Rusia dan Ukraina, di luar Presiden Vladimir Putin, menyusul referendum di Crimea. Putin akan berpidato di parlemen hari ini dan menetapkan status Crimea sebagai bagian Rusia. Namun, pasar tetap mewaspadai perkembangan terkait Crimea.
Setelah mengalami fluktuasi, dengan cenderung koreksi, saham global mulai menanjak kembali. Tapi perlu diwaspadai bila penguatan ini hanya sekedar dead cat bounce. Ada dua hal yang diperkirakan bakal menjadi penggerak utama pasar minggu ini, yaitu situasi di Ukraina dan rapat the Fed. Dalam rapat hari ini samai besok, the Fed diperkirakan tidak hanya memutuskan pengurangan pembelian obligasi atau taper lanjutan, tapi juga mengumumkan proyeksi ekonomi dan inflasi terbaru. Ini merupakan rapat pertama di bawah ketua baru, Janet Yellen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar